
Dorong Kemandirian Ranting Pemuda Muhammadiyah, Kotagede Cup Tak Sekadar Turnamen Sepak Bola
KOTAGEDE – TurnamenKotagede Cup bukan sekadar ajang kompetisi sepak bola antar tim ranting Muhammadiyah. Lebih dari itu, agenda tahunan ini sebagai upaya mendorong kemandirian Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) se-Kotagede.
Ketua Panitia Kota Gede Cup 2025, Muhammad Primastri Jati menceritakan, Kotagede Cup awalnya dikenal dengan nama Pemuda Muhammadiyah Kotagede (PMKG) Cup.
“Kalau tahun sebelumnya masih sangat internal, sekarang kami sepakat untuk ke publik secara nama. Maka digunakanlah nama Kotagede Cup. Singkatan PMKG itu memang familiar di internal Muhammadiyah, tapi untuk publik perlu identitas yang lebih terbuka,” jelasnya.
Meski dibuka untuk publik, peserta turnamen tetap berasal dari PRPM se-Kotagede. Bagi Jati, sapaan akrabnya, hal itu sejalan tujuan utama penyelenggaraan, yakni menghidupkan dan menguatkan peran Pemuda Muhammadiyah di tingkat akar rumput.
“Tujuan kami jelas, menghidupkan PRPM. Salah satu indikator terlihat dari bagaimana setiap tim mampu mengelola timnya masing-masing. Tidak lagi terpusat di panitia. Panitia hanya menjadi regulator dan penyedia wadah kompetisi yang se-fair play mungkin,” terangnya.
Tahun ini, seluruh tim telah mencapai kemandirian, yakni mengelola kebutuhan tim sendiri, termasuk soal pendanaan, mencari sponsor, memiliki identitas visual hingga media sosial masing-masing.
“100 persen tim sudah punya logo dan media sosial. Mereka mengelola Instagram, membuat konten post match, mencantumkan pemain hingga jadwal pertandingan secara mandiri. Ini menjadi intangible asset yang tidak bisa dibangun instan, tapi pelan-pelan terasa manfaatnya,” paparnya.
Laga Amal Kotagede Cup 2025
Selain kompetisi, Kotagede Cup 2025 juga menghadirkan Laga Amal Football for Humanity. Jika tahun lalu kegiatan amal untuk Palestina, kali ini hasil donasi akan disalurkan untuk saudara-saudara terdampak bencana di Sumatera.
Laga amal Kotagede Cup 2025 akan mempertemukan Metronom FC dengan Mojok Football Comedy, dan dimeriahkan tim sepak bola Kotagede All Star, U-40.
“Kami ingin event ini lebih inklusif dan bisa dinikmati publik luas, tidak hanya warga Muhammadiyah. Tapi semangat Muhammadiyah tetap dibawa,” tambahnya.
Sebagai bagian dari laga amal, Jati bersama tim panitia juga menyiapkan jersey khusus hasil kolaborasi dengan ilustrator nasional, Azka Alfie.
Sekilas informasi, Jati mengungkapkan, Jersey yang didesain mengusung konsep klasik dengan sentuhan batik bermotif gajah sebagai simbol solidaritas untuk Sumatera.
“Desainnya mengangkat nuansa klasik sepak bola Indonesia tahun 2000an, dengan elemen batik sebagai identitas dan pesan kemanusiaan. Ini murni karya Mas Azka Alfie,” tuturnya.
Jersey laga amal tersebut akan diluncurkan bersamaan dengan Laga Amal pada 28 Desember, dan hasil penjualannya akan disumbangkan sepenuhnya.
“Seratus persen hasil penjualan jersey akan kami donasikan untuk saudara-saudara kita di Sumatera. Launching nanti dilakukan saat laga amal,” pungkasnya.
Melalui pendekatan yang lebih terbuka, inklusif dan berbasis kemandirian, Kotagede Cup 2025 diharapkan dapat membangun ekosistem PRPM yang kuat, kreatif dan berdaya. (guf)
