SD Muhammadiyah Purbayan Tampilkan Flashmob Jathilan dalam Proyek P5

Bagikan

Kotagede – SD Muhammadiyah Purbayan sukses menampilkan Flashmob Jathilan dalam puncak proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kamis (26/9) pagi di Lapangan Jambidan, Banguntapan. Acara ini mengusung tema “Lentera: Legenda dan Eksplorasi Nilai Tradisi dalam Raga Jathilan”.

- Advertisement -

Alfiah Nurul Utami, koordinator P5, menjelaskan, tema kearifan lokal dipilih untuk proyek P5 semester 1 dengan mengambil nilai-nilai kebudayaan Kotagede yang kental dengan kesenian jathilan.

“Meskipun tema proyek P5 tahun sebelumnya sama, tahun ini kami menerapkan sistem blok,” ujar Fifi, sapaan akrabnya.

Artikel Lainnya
1 of 37

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang menjalankan proyek P5 setiap hari Jumat, kali ini kegiatan diselenggarakan selama satu bulan penuh. Persiapan Flashmob Jathilan meliputi pembuatan kuda lumping dan kreasi tari yang dilakukan secara mandiri oleh siswa dan guru.

“Kami mengundang pakar di bidang kesenian untuk menjelaskan tentang Jathilan, mulai dari proses pembuatan, latar belakang, hingga nilai-nilainya,” tambah Fifi.

Setelah mendapat materi, lanjut dia, siswa kelas 4 dan 5 diminta untuk menggali lebih dalam tentang nilai-nilai dan jenis Jathilan, kemudian mempraktikkan pembuatan kuda lumping.

Fifi juga menegaskan, tari jathilan juga dikreasikan sendiri dengan bantuan pegiat seni di Kotagede untuk menciptakan gerakan flashmob khusus jathilan.

“Dalam proyek P5 ini, kami mengusung dimensi berpikir kritis dan bergotong royong,” jelasnya.

Proses persiapan, dari pembuatan hingga latihan tari Flashmob Jathilan, berlangsung selama dua minggu dan melibatkan sekitar 400 siswa, guru, dan karyawan.

Baca Juga :   Kunjungan Silaturahmi PCM Kotagede ke PRM Rejowinangun

Pihak sekolah berharap kegiatan ini dapat menanamkan nilai-nilai seperti kesabaran, ketekunan, keuletan, kepedulian, kekompakan, dan kemampuan memahami satu sama lain pada siswa SD Muhammadiyah Purbayan.

“Kami ingin melihat dan menanamkan karakter tentang bagaimana siswa bisa menjalani prosesnya secara sabar, misalnya saat membuat pola kuda lumping. Kemudian, belajar kerja sama antar teman dan kekompakan antar kelompok,” tutup Fifi. (guf)


Bagikan

Leave a Reply