Dalam Rangka Hari Disabilitas Internasional MPKS PDM Berkolaborasi Dengan MKS PDA Kota Yogyakarta
Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PDM dengan Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) PDA Kota Yogyakarta mencoba bersinegi, dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember sehingga pada bulan Desember tahun 2024 ini MPKS berkolaborasi dengan MKS PDA mengadakan Focus Group Discusion (FGD). Pelaksanaan FGD diselenggarakan pada hari Rabu, 18 Desember 2024 bertempat di Educator Hall Gedung Perkuliahan Utama Kampus 4 UAD, ini juga berkat adanya kerjasama yang terjalin antara MPKS PDM dengan PSLD UAD. Peserta yang diundang Kepala Sekolah SD Muhammadiyah , SMP Muhammadiyah se Kota Yogyakarta dan beberapa TK ABA unggulan yang siap untuk melaksanakan sekolah inklusi yang kesemua nya berjumlah 100 orang.
Dalam sambutan ketua penyelenggara yang juga ketua MKS PDA Kota Umi Hidayati menyampaikan FGD dalam rangka Hari Disabilitas Internasional tahun 2024 ini mengambil tema “Pendidikan Inklusi Solusi Mencegah Diskriminasi”. selanjutnya disampaikan pula Ada beberapa yang mendasari munculnya tema tersebut yang pasti setiap anak punya hak yang sama namun dalam pelaksanaan dalam kehidupan ada perbedaan bahkan ada yang membedakan terutama dalam hal ini adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan walaupun dalam beberapa peraturan sudah dijelaskan bahkan dalam penerimaan Peserta Didik Baru pun untuk ABK diberi kuota 5% namun belum semua sekolah memenuhi bahkan ada sekolah yang tidak menerima, sementara anak-anak berkebutuhan khusus itu membutuhkan layanan pendampingan untuk dapat belajar atau masuk di sekolah reguler fakta ditemukan sekolah yang keberatan menerima ABK dengan alasan belum siap. Bagi sekolah yang sudah menerima masih merasa bingung untuk melakukan pendidikan anak berkebutuhan dan mengajukan assesmen namun harus antri menunggu dan masih banyak hal yang mendasari pelaksanaan FGD ini. Sambutan yang kedua dari ketua PDM Kota Yogyakarta, Aris Madani menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan fgd ini dan mengucapkan banyak terimakasih pada pelaku pendidikan yaitu guru dan kepala sekolah yang sudah berjibaku memberikan pendidikan bahkan tantangan untuk memberikan pelayanan untuk anak-anak disabilitas selesai sambutan dilanjutkan membuka secara resmi Focus Grup Discusion.
Pada kesempatan FGD ini dipandu oleh moderator Andhita Psykholog Unisa yang Dekan fakultas Psikhologi UNISA juga koordinator Divisi Advokasi MKS PDA Kota Yogyakarta. FGD ini dengan mengundang 3 narasumber, sebagai narasumber pertama Aris Widodo kepala UPT Layanan Disabilitas bidang Pendidikan Dinas Penddikan Pemuda & Olahraga Kota Yogyakarta menyampaikan bagaimana prosedur kesempatan anak disabilitas mendapatkan assesment, disampaikan pula jenis pelatihan yang dilaksanakan untuk mempersiapkan guru pendamping khusus juga memberikan berbagai contoh pengalaman baiknya dalam menangani pelayanan.
Narasumber kedua Muya Barida Dosen UAD yang juga pengelola Pusat Studi & Layanan Disabilitas UAD, disampaikan tentang berbagai hal pendidikan inklusi, yang disebut Anak Berkebutuhan Khusus dan mengajak semua yang hadir untuk memperhatikan ABK sehingga ABK dapat memperoleh pelayanan sebagaimana mestinya. Sebagai narasumber yang ketiga Fathur Rahman, Sekretaris majelis Dikdasmen-PNF PWM DIY, dalam kesempatan tersebut Fathur menyampaikan nahwa Muhammadiyah sebetulnya sudah ada aturan tentang sekolah inklusi namun tidak mengatur secara khusus dan proses pendidikan berjalan secara umum. Muhammadiyah sudah punya 4 sekolah Luar Biasa (SLB) dan selanjutnya mengajak kerjasama dengan Institusi PTM dan PTA untuk memberikan layanan disabilitas. Diakhir acara dibuka tanya jawab dan peserta antusias untuk bertanya dan mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang assesmen dan pelatihan Dasar guru pendamping. Acara diakhiri dengan informasi dari penyelenggara bahwa kegiatan semacam ini atau yang berkaitan dengan anak dan pendamping disabilitas insyaAllah terus berlanjut dengan meluaskan jaringan kerjasama. (umi)