Haedar Nashir Ajak Kokam Teguh Berpegang pada Nilai Islam dan Semangat Kebangsaan

Bagikan

Sleman – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menghadiri Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) yang digelar di Stadion Tridadi, Sleman, Ahad (20/7). Acara tersebut diikuti oleh sekitar 25.000 personel Kokam dari berbagai daerah.

- Advertisement -

Dalam sambutannya, Haedar mengajak seluruh anggota Kokam untuk senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai Islam sebagai landasan utama gerak langkah organisasi. Ia menegaskan bahwa nilai Islam harus menjadi denyut nadi dalam setiap aktivitas Pemuda Muhammadiyah dan Kokam secara menyeluruh.

“Nilai itu melekat pada ajaran Islam yang menjadi fondasi dari pergerakan Muhammadiyah,” ujar Haedar dilansir dari Suara Muhammadiyah (21/7)

Artikel Lainnya
1 of 59

Haedar mengingatkan kembali tujuan utama Kiai Haji Ahmad Dahlan saat mendirikan Muhammadiyah, yaitu membentuk generasi Islam yang memiliki jiwa dan akhlak Islami serta mengamalkan ajaran Nabi Muhammad Saw. secara utuh. “Baik berupa perintah, larangan, maupun teladan. Maka disebut Muhammadiyah, pengikut Nabi Muhammad Saw.,” tuturnya.

Bahkan, lanjut Haedar, menjelang akhir hayatnya, Kiai Dahlan hanya berpesan satu hal, yaitu agar Muhammadiyah dijaga dan dirawat untuk keberlangsungan generasi masa depan.

“Seluruh aktivitas kita harus dijiwai oleh Islam, yang Islam itu menebar rahmat untuk semesta alam dan membentuk karakter terbaik. Maka praktikkanlah hal itu dalam kehidupan Pemuda Muhammadiyah dan Kokam,” tegas Haedar.

Lebih lanjut, Haedar mengangkat semangat perjuangan Jenderal Besar Sudirman sebagai contoh keteladanan bagi generasi muda Muhammadiyah. Sudirman, yang merupakan kader Hizbul Wathan, disebutnya sebagai role model nyata dari sosok pemuda Muhammadiyah yang tangguh dan berprinsip.

Baca Juga :   PRM Alun-Alun Utara Gelar Jalan Sehat 1 Muharram diikuti Ratusan Peserta

Pada masa itu, Sudirman menggembleng kader-kader muda di Gunung Dieng. Dikatakan Sudirman, “Hidup ini perlu ada kesucian. Dan kesucian itulah yang akan membawa pada pertolongan Allah untuk berhasil.” kata Haedar menukil pesan Jenderal Sudirman soal pentingnya kekuatan hati nurani yang murni.

“Beliau adalah simbol penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Hidupnya sarat dengan nilai kesucian yang menjadi jalan meraih pertolongan Allah Swt.,” tuturnya.

Haedar menjelaskan bahwa sesuatu yang sakral (suci) adalah nilai yang abstrak, tetapi punya makna terdalam yang hanya hidup dalam jiwa, pikiran, dan tindakan kita.  “Dalam Mars Pemuda Muhammadiyah disebut kekuatan ada pada nurani. Kekuatan sejati ada pada hati,” imbuhnya.

Dalam pandangan Kiai Dahlan, lanjut Haedar, hati yang suci atau akal suci lahir dari agama dan menjadi sumber kekuatan dalam tindakan. Sebab, Agama yang kita yakini adalah agama yang mencerahkan, bukan hanya normatif atau retoris, tetapi menjadi jalan hidup.

Di akhir pidatonya, Haedar mengajak seluruh anggota Kokam untuk menjaga semangat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

“Indonesia membutuhkan kita—mereka yang berkiprah tanpa pamrih, berkhidmat sepenuh hati, mencintai negeri dalam kata dan tindakan, serta menjunjung kebersamaan di tengah perbedaan,” ucap Haedar.

Ia pun menegaskan bahwa perjalanan bangsa masih panjang. Karena itu, Kokam diminta terus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara serta memperkuat semangat kebangsaan yang inklusif dan mencerahkan.

“Di tangan kita semua—TNI, Polri, dan seluruh komponen bangsa—terletak masa depan Indonesia. Kokam adalah bagian penting dalam perjalanan tersebut,” pesan Haedar. (guf)


Bagikan

Leave a Reply