
Haedar Nashir dan Mitsuo Nakamura Berdialog tentang Akar Muhammadiyah di Kotagede
Yogyakarta – Dua sosok lintas bangsa dan generasi dipertemukan oleh jejak panjang Muhammadiyah. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir dan antropolog Jepang Prof. Mitsuo Nakamura bertemu di SM Tower Malioboro Muhammadiyah, Senin malam (22/9). Kedua tokoh besar itu berbincang tentang perjalanan Muhammadiyah, termasuk Kotagede sebagai titik mula yang sarat makna dan sejarah.
Kotagede, yang dikenal sebagai pusat perajin perak dan saudagar Jawa, memang menjadi lahan subur gerakan pembaruan Muhammadiyah sejak awal abad ke-20. Di Kotagede, Nakamura menyaksikan bagaimana Islam tidak hanya menjadi ajaran, tetapi juga menggerakkan ekonomi, pendidikan, dan solidaritas sosial. Temuan itu ia abadikan dalam karya klasik The Crescent Arises Over the Banyan Tree (1983, edisi kedua 2012), yang diterjemahkan sebagai Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin.
Kedatangan Nakamura kali ini bertepatan dengan peluncuran bukunya bertajuk Mengamati Islam di Indonesia 1971–2023. Peneliti berusia 92 tahun itu mengawali kiprah ilmiahnya di Kotagede, Yogyakarta, pada awal 1970-an.
“Saya masuk ke Kotagede hanya untuk meneliti sejarah sosial. Itu proposal awal saya,” kenang Nakamura dikutip dari muhammadiyah.or.id, Jumat (26/9).
Namun realitas lapangan mengubah segalanya. Kotagede tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai Islam, terutama Muhammadiyah. Dari masyarakat itulah, Nakamura belajar Islam bukan dari buku, melainkan dari pengalaman hidup bersama warga Muhammadiyah.
“Antropologi itu ilmu tentang manusia. Orang-orang Kotagede itulah yang membawa saya kepada Islam. Sebelum itu, pengetahuan saya tentang Islam sangat terbatas. Tetapi setelah bergaul dengan orang-orang Muhammadiyah, mata saya terbuka: bagaimana Islam menghidupkan orang,” tutur Nakamura.
Setengah abad kemudian, semangat meneliti Muhammadiyah belum padam. Saat ditanya bagaimana ia bisa konsisten selama 50 tahun, Nakamura tersenyum dan berkata.
“Saya pikir karena curiosity, rasa ingin tahu. Itu saja,” ujarnya
Dalam pandangannya, perjalanan Islam Indonesia tidak bisa dilepaskan dari tokoh-tokoh kunci. Ia menyebut KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, sebagai figur modernis penting.
Dari kalangan tradisional, ia menyinggung KH Hasyim Asy‘ari. Ia juga mengingat kepemimpinan panjang KH AR Fakhruddin di Muhammadiyah serta peran Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
“Setiap tokoh menghadirkan corak kepemimpinan khas, namun tetap berakar pada semangat memperjuangkan umat dan bangsa,” katanya.
Nakamura optimistis Muhammadiyah akan terus berkembang. Pengalaman panjang mengelola pendidikan dan pelayanan sosial menjadi modal menghadapi abad baru, ditambah jejaring global yang mulai dirintis Persyarikatan.
“Saya rasa Muhammadiyah akan terus berkembang berdasarkan amal usaha. Ini kekuatan civil society yang sangat penting,” ujarnya.
Ia menyoroti jaringan perguruan tinggi Muhammadiyah yang telah mencapai ratusan yang bahkan merambah luar negeri.
“Islam ala Indonesia, melalui lembaga Muhammadiyah, bisa dikenal luas di dunia dan berkontribusi bagi perdamaian,” tambahnya.
Inspirator Muhammadiyah
Sementara itu, Haedar menyebut Nakamura sebagai “inspirator Muhammadiyah”. Menurutnya, penelitian di Kotagede itu mengingatkan kembali pada modal sosial Muhammadiyah: para saudagar dermawan yang menopang gerakan dakwah.
“Dulu Muhammadiyah kuat karena saudagar-saudaranya. Sekarang Muhammadiyah tumbuh pesat karena amal usaha institusional, namun akar kewirausahaan seperti di Kotagede tetap harus dijaga,” tegas Haedar.
Ia menambahkan, semangat riset yang ditunjukkan Nakamura perlu diteladani. “Gerakan pembaruan tidak bisa berhenti pada retorika. Kita butuh data dan teori yang lahir dari penelitian seperti yang dilakukan Prof. Nakamura,” ujarnya.
Pertemuan itu juga menjadi nostalgia bagi Haedar, yang pertama kali mewawancarai Nakamura pada 1984. Empat dekade kemudian, semangat ilmuwan Jepang itu tetap menyala.
“Di usia 92 tahun, beliau masih tekun meneliti. Itu inspirasi besar bagi kader Muhammadiyah,” pungkasnya.