Ikuti Lomba Cabang dan Ranting Unggulan, PCM Kotagede Bertekad Pertahankan Prestasi Terbaik
PCM Kotagede bertekad mempertahankan prestasi terbaik dalam lomba cabang dan ranting unggul tahun ini. Target tersebut disampaikan oleh Arifin Hafidz, sekretaris PCM Kotagede, bertepatan dengan pelaksanaan penilaian lomba pada Sabtu (8/6/2024).
Harapan untuk menjuarai lomba cabang dan ranting unggul didasarkan pada rekam jejak PCM Kotagede selama mengikuti kompetisi yang diadakan Muhammadiyah. Pada Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) 2018 lalu, PCM Kotagede keluar sebagai juara 1 tingkat provinsi.
Sementara pada 2022, PCM Kotagede kembali menyabet titel juara 1 untuk lomba di level kota. Mengingat capaian-capaian di masa lalu, PCM Kotagede enggan menurunkan target ketika berpartisipasi dalam lomba cabang dan ranting tahun ini.
“Tekad kami adalah mempertahankan itu [prestasi juara]. Dari borang-borang [penilaian] yang ada, alhamdulillah masih tercukupi, meski ada beberapa yang tidak maksimal,” ungkap Arifin.
“Harapannya kita masuk ke 3 besar dulu untuk maju provinsi. Kalau nanti memang maju provinsi, kita akan memperbaiki kekurangan-kekurangan kita,” imbuhnya.
Selain penilaian untuk kepengurusan di tingkat cabang, terdapat pula lomba kategori ranting dan masjid unggul. PCM Kotagede mengajukan PRM Purbayan sebagai peserta dalam lomba ranting unggul. Adapun pada kategori masjid unggul, PCM Kotagede menyodorkan Masjid Al Fatah Rejowinangun sebagai peserta lomba.
Ajang untuk Menggerakkan Cabang dan Ranting
Lomba cabang dan ranting unggul diadakan oleh Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PDM Kota Yogyakarta, sesuai perintah dari PWM DIY. Menurut ketua PDM Kota Yogyakarta, Aris Madani, proses penilaian lomba ini bakal berlangsung dari tanggal 8 sampai 13 Juni 2024.
Setelah tahap penilaian selesai, pengumuman pemenang bakal dirilis, meski sejauh ini belum diketahui tanggalnya. Cabang yang masuk peringkat 3 besar bakal maju berlomba di tingkat provinsi. Jika kembali menang, cabang tersebut akan mewakili wilayahnya mengikuti lomba serupa di tingkat nasional.
Seturut dengan pernyataan Aris Madani, tujuan diadakan lomba ini adalah memetakan gerakan Muhammadiyah di tingkat cabang dan ranting. Aspek organisasi dan administrasi menjadi bagian dari hal yang disoroti dalam lomba cabang dan ranting unggul kali ini.
“Dengan penilaian tersebut, kami akan bisa memetakan cabang dan ranting mana yang hijau, kuning, dan merah,” ujar Aris Madani.
Apa yang dimaksud hijau, menurut Aris Madani, adalah indikator yang menunjukkan bahwa aktivitas persyarikatan dan masjid-masjidnya berjalan baik. Warna kuning merujuk pada aktivitas yang belum semuanya berjalan maksimal, sementara warna merah mengacu pada macetnya aktivitas organisasi.
“Kami memetakan itu dengan mengadakan lomba cabang dan ranting unggul. Yang masih kuning dikembangkan jadi hijau, yang masih merah dikembangkan jadi kuning lalu hijau,” jelas Aris.
Lomba cabang dan ranting unggul sudah berlangsung dalam 3 periode terakhir di bawah PWM DIY. Namun, sebelum lomba tersebut diselenggarakan atas perintah PWM DIY, PDM Kota Yogyakarta sudah lebih dulu menggelar lomba ini sejak 5 periode lalu.
Aris Madani berharap, gelaran lomba cabang dan ranting unggul dapat membuat PDM Yogyakarta mengonsolidasikan cabang serta rantingnya. Dengan begitu, pimpinan Muhammadiyah di level cabang dan ranting bisa terpacu menggerakkan aktivitas organisasinya.
“Jika tidak ada lomba, sulit menggerakkan kegiatan. Kita sudah ingatkan untuk mengaktifkan pengajian-pengajian dan anggota-anggotanya, namun tidak maksimal. Sementara jika mengadakan lomba, mereka bisa terpacu melakukannya. Manfaatnya di situ,” terang Aris.
(Ahmad Yasin)