Kulonuwun Kotagede: Napak Tilas Sejarah dan Pergerakan Muhammadiyah

Bagikan

Pasar Pasan Kotagede 2024, kegiatan perdana yang digelar oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kotagede serta didukung oleh Pemuda Muhammadiyah (PM) Kotagede, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kotagede dan beberapa kolaborator menjadikan momen Ramadan di Kotagede semakin meriah.

- Advertisement -

Pasalnya, dalam gelaran Pasar Pasan “Kulonuwun Kotagede” ini tidak hanya menyajikan beragam jenis kuliner buka puasa dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sekitar, tetapi juga terdapat kegiatan-kegiatan yang bisa diikuti sembari menunggu waktu berbuka.

Salah satunya kegiatan jalan-jalan bertajuk “Sang Surya di Tanah Mentaok: Rupa Cerita Muhammadiyah di Kotagede” yang merupakan hasil kolaborasi antara Pasar Pasan dengan Alon.mlampah, sebuah komunitas teman jalan sambil cerita. Acara berlangsung pada Ahad sore, (24/3/2024) dan diikuti kurang lebih 40 peserta.

Artikel Lainnya
1 of 32

Muhammad Primastri Jati, Ketua Panitia Pasar Pasan menjelaskan bahwa selain merealisasikan tujuan utama untuk memberdayakan potensi UMKM Kotagede dan mengadakan kajian setiap sore di Masjid Mataram, jalan-jalan ini menjadi bagian dari rangkaian semarak Pasar Pasan.

jalan jalan sore pasar pasan kotagede

“Jalan-jalan sore ini berkolaborasi dengan Komunitas Alon.mlampah. Konteksnya bercerita tentang sejarah dan pergerakan Muhammadiyah di Kotagede. Para peserta diajak mengunjungi bangunan-bangunan yang menjadi bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), mulai dari sekolah, masjid, rumah sakit dan bangunan lainnya sembari dijelaskan sejarahnya,” jelas Ketua Panitia yang akrab disapa Jati.

Baca Juga :   Aksi Jogja Memanggil, Tolak Revisi UU Pilkada hingga Seruan Bentuk Oposisi

Dengan ditemani tiga narasumber yakni Tikya, Zalfa, dan Ahmad. Ketiganya secara bergantian bercerita tentang sejarah perkembangan dan bangunan Muhammadiyah. Jalan-jalan ini diawali dengan mengunjungi Kantor PCM Kotagede yang menjadi cagar budaya kemudian bertolak ke Masjid Perak, SD Muhammadiyah Kleco, Rumah Sakit PKU, Musala ‘Aisyiyah dan berakhir di Dalem Rompingan.

Lebih lanjut, Jati menyebutkan bahwa sebelumnya telah digelar kegiatan serupa dengan tema berbeda yaitu jalan-jalan sembari membahas sejarah sepak bola, keberadaan makam pendiri PSSI hingga perjalanan klub sepakbola PSIM.

“Jalan-jalan sambil sketsa, merespons seniman-seniman yang suka sketsa bangunan-bangunan di Kotagede. Lalu ada Gang-gangan sambil mengarsipkan urbanisasi dan terakhir kemarin ada kegiatan plogging tentang pengenalan sampah pada masyarakat,” ungkapnya.

(Muhammad Gufron)


Bagikan

Leave a Reply