
Majelis Kesejahteraan Sosial PCA Kotagede Mengadakan Parenting Untuk Orangtua Anak Asuh
Kotagede – Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Kotagede pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025 bertempat di aula PCA Kotagede mengundang perwakilan dari orang tua anak asuh untuk mendapatkan penyegaran dalam mendampingi anak-anaknya di era gen Z , gen stawberi ini.
Sumaryati, Ketua MKS PCA Kotagede dalam sambutannya menyampaikan terimakasih pada ibu dan bapak orangtua anak asuh atas kepeduliannya sehingga hadir dikegiatan ini. Selanjutnya disampaikan bahwa PCA Kotagede mempunyai 15 ranting dan kesemuanya mempunyai kegiatan pendampingan santunan anak asuh, dari 15 ranting yang diundang hanya perwakilan masing-masing ranting 5 orang. Untuk anak asuh yang berjumlah 250 tersebar disetiap ranting dan dalam kesempatan ini belum dapat mengundang semua orangtua anak asuh semoga dikesempatan lain dapat bergantian mengundang yang belum hadir. Dalam kesempatan ini MKS mengajak ibu bapak untuk mengingatkan kembali bahwa dijaman ini yang namanya pembentukan karakter masih dirasa sangat penting sehingga kami mengundang nara sumber yang mempunyai kepedulian terhadap anak yaitu Ibu Indriasari yang bertugas sebagai kepala divisi Kesehatan Mental dan Pendidikan Keluarga LP3KDIY (Lembaga Perlindungan, Pemberdayaan & Pendidikan Keluarga)
Sebelum kepada materi pokok, sesuai dengan permintaan dari MKS PCA tentang Peran Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak.
Indriasari Oktaviani mengawali dengan mengajak peserta untuk ice breaking dan peserta sangat bergembira sekali terlihat dengan suka cita melakukan apa yang diperintahkan oleh Indri. Hal ini dilakukan agar supaya peserta siap menerima materi dengan santai tapi mengena. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepada peserta yaitu apa yang diharapkan dari anak-anak kita?, Apa yang menjadi harapan anak kepada kita?, apa harapan anak atas hidupnya? Atas dirinya sendiri? Banyak jawaban yang dilontarkan meski ada yang diam saja, namun mereka tetap antusias mendengarkan narasumber yang dengan gaya penuh komunikatif.
Indri menyampaikan betapa pentingnya kita memahami apa itu karakter, dengan karakter yang kuat maka anak akan tumbuh menjadi individu yang bertanggungjawab, mudah berempati, tangguh dalam menghadapi tantangan. Sebagai pondasi awal adalah keluarga sehingga peran keluarga menjadi sangat penting karena keluarga dapat menjadi Role model. Untuk itu dalam keluarga perlu diciptakan lingkungan yang positif yang dapat mengajarkan nilai-nilai dasar namun juga dalam keluarga diperlukan pengelolaan disiplin yang bijak.
Diakhir penyampaian disampaikan kesimpulan yang sangat penting kita pahami yaitu Membentuk karakter adalah sebuah maraton bukan sprint. Membentuk karakter adalah proses yang membutuhkan kesabaran, konsistensi dan yang terpenting kasih sayang tanpa syarat. Ajakan yang baik disampaikan pula: Mari kita jadkan keluarga sebagai tempat terbaik untuk anak-anak kita tumbuh, belajar, dan menjadi individu yang berkarakter kuat. (umih)