
Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DI Yogyakarta mendapat sampur dari KL LazisMu PWA yang telah mendapat amanan dari Komunitas STEPS2ALLOH London Inggris untuk berbagi kepada teman istimewa di DI Yogyakarta yang bertepatan dengan Anniversary komunitas tersebut yang ke 20 juga bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional tepatnya tanggal 3 Desember. Namun kegiatan berbagi baru dapat terlaksana pada hari Ahad, tanggal 7 Desember 2025 dengan sasaran teman istimewa yaitu kelompok Disabilitas sebanyak 40 orang dengan berbagai jenis disabilitas yang berasal dari 5 daerah di DIYogyakarta, dan bertempat di aula Panti Anak yatim Ptri ‘Aisyiyah Serangan yogyakarta.Untuk kelancaran penyampaian informasi maka dihadirkan pula Juru Bicara Isyarat (JBI) hal ini karena ada yang tidak bisa mendengar dan berbicara (disa ganda).
Dalam acara pembukaan kegiatan ini yang Kalam Illahi disampaikan oleh salah satu anggota HIDIMU yang disabilitas netra,Ali Afandi.
Pelaksanaan pentasyarufan ini juga merupakan kerjasama MKS PWA dengan MPKS PWM dan Hidimu DIY, MKS PWA mendapat amanah untuk menyiapkan sasaran sementara komunitas disabilitas ada di dalam pendampingan MPKS PWM yang membentuk Himpunan Disabilitas Muhammadiyah.
Ketua PWA DIY yang diwakili oleh Zulaikah dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kehadirannya di aula ini dan menyampaikan pula kondisi panti putri ini juga memberikan motivasi kepada yang hadir bahwa Muhammadiyah, ‘Aisyiyah sudah bergerak dimana-mana baik di NTT, Papua dan lainnya yang memberikan wadah kepada semua warga dan masyarakat untuk dapat menikmati fasilitas dari Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah. Sambutan diakhiri dengan menyampaikan selamat Hari Disabilitas yang dirayakan secara Internasional atau dunia kepada yang hadir.
Selanjutnya disampaikan tausyiah oleh H Risma Wira Bharata yang lebih terkenal dengan nama Abah Mimo,beliau merupakan pengurus dan anggota HIDIMU yang dosen disalah satu Universitas di Magelang. Dalam tausyiahnya disampaikan dengan jeb-jeb guyonan agar yang hadir bisa lebih santai , nyaman dengan berbagai pertanyaan yang langsung direspon oleh yang hadir, selanjutnya Mimo mengingatkan bahwa perbanyaklah dengan melafalkan sayyidul Istighfa, jadilah orang jangan jumowo, jangan sombong, jangan angkuh, jalani hidup dengan ikhlas dan sabar meski kondisi kita seperti ini tidak perlu mengeluh maka teruslah berdoa dengan kuat kepada Allah agar mendapatkan yang terbaik, tausyiah diakhiri dengan menyampaikan terimakasih kepada ‘Aisyiyah yang memberikan kepedulian kepada kami.
Pentasyarufan kepada 40 orang disampaikan secara simbolik kepada 4 oarng yang mewakili tuna netra, tuna daksa, tuna rungu dan kursi roda. Sisanya diberikan sebelum kepulangan mereka. Pada acara ini dari KL Lazismu menghendaki adanya testimoni dari perwakilan yang kemudian diwakili oleh Ali Afandi tuna netra, Susanto yang tuna daksa dan Feni Wulandari yang mewakilimkelompok tuna rungu.(umih)
