Musyran PRM Prenggan : Fokus Gerakan Amal Usaha dan Kaderisasi

Bagikan

Kotagede, pcmkotagede.com – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Prenggan Kotagede telah melaksanakan Musyawarah Ranting pada Ahad, 8 Oktober 2023 di SD Muhammadiyah Kleco. Dihadiri sebanyak 150 orang, salah satu agenda utama Musyran adalah mengadakan pemilihan pimpinan dan anggota PRM Prenggan masa bakti 2022-2027.

- Advertisement -

Berbeda dengan periode-periode sebelumnya, pada Musyran tahun ini PRM Prenggan menggunakan mekanisme e-voting dalam pemilihan pimpinan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu dalam proses pemilihan.

“Efisien dan efektifnya yang kita cari, jadi tidak berlarut-larut atau berlama-lama,” kata Choirul Huda.

Artikel Lainnya
1 of 12

Dari hasil pemilihan, akhirnya terpilih 7 orang formatur yang nantinya akan membentuk susunan kepengurusan periode 2022-2027. Yakni 1. Choirul Huda. 2. Abdul Salam. 3. Amron Ismadi. 4. M. Husna Perdana Putra. 5. Ruswanto. 6. Kuswanto. 7. Putro Sapto Wahyono.

Berdasarkan keputusan mufakat tim formatur, Choirul Huda terpilih kembali sebagai Ketua PRM Prenggan masa jabatan 2022-2027 setelah sebelumnya ia juga menduduki jabatan yang sama pada periode 2017-2022. Sementara itu posisi sekretaris dijabat oleh Ruswanto dan bendahara organisasi dipegang oleh Abdul Salam.

Selain peningkatan tata kelola organisasi, kaderisasi dan peningkatan amal usaha juga menjadi fokus utama yang ingin digarap oleh Choirul Huda pada periode kedua jabatannya ini.

Amal Usaha

Keberadaan amal usaha memegang peranan penting bagi jalannya gerakan dakwah Muhammadiyah, khususnya PRM Prenggan. Hal ini karena amal usaha merupakan penyokong utama kegiatan dakwah Muhammadiyah, utamanya dari segi pendanaan.

Baca Juga :   Pelatihan imam dan Khotib PRM Prenggan

Menurut Huda, PRM Prenggan memiliki cita-cita menambah amal usaha unggulan baru di luar amal usaha yang sudah ada, seperti Pusat Hewan Qurban (PHQ), Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Tamwil Muhammadiyah (KSPPS BTM) Kotagede.

Kendati merupakan tugas bidang ekonomi, Huda menegaskan bahwa wacana mengenai amal usaha tambahan merupakan cita-cita bersama.

“Harapannya kita bisa ada kemandirian dari sisi aset atau pendanaan yang ada di PRM Prenggan maupun Aisyiyah,” jelas Huda.

Kaderisasi

Hal penting lainnya yang tak lepas dari perhatian utama PRM Prenggan periode kedepan adalah soal kaderisasi. PRM Prenggan harus lebih banyak melibatkan generasi muda dalam menggerakkan berbagai kegiatan dan progra kerja. Menurut Huda, kunci proses tersebut terletak pada kesempatan yang diberikan untuk generasi muda, baik dari segi ruang, waktu, maupun pendanaan. 

Jika para pemuda dilibatkan dalam kegiatan, regenerasi bisa berjalan. Sebab, mereka dianggap akan merasa di-uwongke dan punya tanggung jawab, di samping memperoleh peluang menggali potensi diri masing-masing.

Choirul Huda menyadari adanya konsekuensi yang akan dialami apabila generasi muda hanya dijadikan sebagai tenaga bantu. Rasa segan, pekewuh, dan tidak percaya diri dapat melingkupi perasaan mereka. Hal ini bisa menghambat kaderisasi. Karena itu, penting untuk memberi kesempatan pada generasi muda.

“Pengkaderan ini menjadi cita-cita kita, sehingga harapannya dalam 5 tahun ke depan sudah ada kader-kader muda yang berani secara pemikiran, mental, moral, tenaga, serta waktu untuk menjadi pewaris pengurus yang sekarang,” harap Huda. (Roni/Yasin)


Bagikan

Leave a Reply