Aksi Jogja Memanggil, Tolak Revisi UU Pilkada hingga Seruan Bentuk Oposisi

Bagikan

Yogyakarta – Aksi massa jaringan masyarakat sipil bertajuk Jogja Memanggil berlangsung di kawasan Malioboro pada Kamis, 22 Agustus 2024. Sejumlah tuntutan disuarakan dalam aksi ini, terutama penolakan revisi RUU Pilkada yang sebelumnya telah disepakati dalam Baleg DPR RI.

- Advertisement -

Unjuk rasa yang diikuti sekitar 1000 orang ini dimulai dari parkiran Abu Bakar Ali. Tempat tersebut menjadi titik kumpul dari massa demonstrasi yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB.

Selepas dari Parkiran Abu Bakar Ali, massa aksi lantas bergerak menuju gedung DPRD DIY melalui Jalan Malioboro sekitar pukul 11.00 WIB. Beberapa orasi dilakukan di depan gedung DPRD dari sejumlah perwakilan elemen pengunjuk rasa.

Artikel Lainnya
1 of 28

Kalangan akademisi turut hadir dalam demonstrasi. Salah satunya Masduki, selaku bagian dari Forum Cik Dik Tiro. Terlihat pula Zaenur Rohman dari PUKAT UGM dan rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid.

Long march demonstrasi Jogja Memanggil tiba di area Titik 0 sekitar pukul 12.30 WIB. Letak Titik 0 hanya berjarak 1 km dari Gedung DPRD DIY. Ini menjadi titik terakhir massa unjuk rasa, yang kembali melakukan orasi dan sejumlah aksi simbolis.

Berdasarkan press release yang beredar, tuntutan aksi massa Jogja Memanggil ini meliputi penolakan revisi RUU Pilkada yang sudah disepakati dalam Baleg DPR RI. “Pemerintah, anggota dewan, KPU dan Bawaslu harus patuh padah putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 terkait ambang batas calon kepala daerah dan putusan MK No. 70/PUU-XXII/2024 tentang syarat usia calon kepala daerah,” tulis pernyataan dalam press release tersebut.

Baca Juga :   Alamat dan Kalimat di Jogjakarta

Diserukan pula penolakan dan perlawanan terhadap segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah serta anggota dewan dalam melanggengkan politik dinasti dan oligarki.

Selanjutnya, mengajak mahasiswa, buruh, akademisi, budayawan, seniman, jurnalis, korban pelanggaran HAM, dan seluruh lapisan masyarakat untuk tergabung dalam oposisi rakyat melawan rezim Jokowi dan kroni-kroninya. Aksi Jogja Memanggil di Titik 0 berakhir pada sore hari. (Amdysn)


Bagikan

Leave a Reply