
Brosur Lebaran Edisi 64 Angkat Tema Perempuan dan Krisis Tanah Lapang di Kotagede
Brosur Lebaran edisi 64 tahun 2025 mengangkat tema tentang perempuan dan krisis tanah lapang di Kotagede. Tema perempuan dibahas dalam rubrik Laporan Utama, sedangkan persoalan tanah lapang termuat di rubrik Liputan Khusus.
Fatiha Rayhani, Pemimpin Redaksi Brosur Lebaran edisi 64, menyatakan bahwa pada Laporan Utama Brosur Lebaran kali ini, tema perempuan diulas dalam konteks perempuan sebagai pihak yang dirugikan dalam fenomena kehamilan di luar nikah.
Fenomena ini memang cenderung dianggap tabu. Terlebih, sulit untuk melacak kasus tersebut, apalagi di Kotagede. Namun, menurut Fatiha, hal ini bukan berarti menjadi tidak penting untuk dibahas guna mengangkat sisi problematik masalah tersebut.
βPerempuan pastilah menjadi seorang yang paling dirugikan dari kejadian hamil di luar nikah. Terlebih, fenomena ini pada umumnya dialami oleh perempuan yang masih menginjak bangku sekolah,β kata Fatiha, yang juga akrab disapa Fara itu, Jumat (28/3/2025).
Point of view (POV) dari perempuan akan coba ditonjolkan dalam Laporan Utama, sesuai dengan informasi yang diperoleh dari narasumber. Sebab, perempuan pula yang kerap menanggung konsekuensi lebih berat dari kasus ini, seperti stigma sosial, putusnya kesempatan belajar, dan efek domino lain yang menyertai kemudian.
Tema perempuan sebenarnya tak hanya ada di Laporan Utama. Rubrik lain dalam Brosur Lebaran 64 juga mengulas tema tersebut, seperti di rubrik Sosok. Pembahasan akan ditekankan pada peran dan kiprah beberapa perempuan asal Kotagede, baik sebagai seorang ibu maupun individu. Menurut Fara, kehadiran tema perempuan ini yang membedakan Brosur Lebaran 64 dari edisi-edisi sebelumnya.
βDi edisi ini, kami ingin pembaca lebih memahami lagi bagaimana sosok seorang ibu membagi perannya sebagai seorang individu, seorang ibu, hingga seorang wanita yang berkiprah di tempat kerja maupun di masyarakat. Tentang bagaimana seorang ibu tetap βwarasβ di tengah segala beban yang diampu di pundaknya,β jelas Fara.
Berbeda dari Laporan Utama, Liputan Khusus Brosur Lebaran 64 mengangkat persoalan tanah lapang di Kotagede. Tanah lapang merupakan elemen penting bagi sebuah daerah untuk kebutuhan ruang publik atau ruang berkegiatan para warga.
Akan tetapi, perkembangan Kotagede sebagai kawasan padat penduduk membuat sejumlah tanah lapang yang dulu pernah ada di wilayah ini kini telah hilang. Di sisi lain, akses masyarakat terhadap tanah lapang yang masih tersisa di Kotagede, yaitu Lapangan Karang, justru terbatasi oleh birokrasi perizinan sejak lapangan tersebut dipagar.
Beberapa artikel dari para kontributor terkait gerakan sepak bola di tingkat lokal juga akan termuat dalam Brosur Lebaran edisi 64. Brosur Lebaran edisi 64 tahun 1446 H/2025 M telah terbit dalam jumlah 350 eksemplar. Harga per eksemplar adalah Rp40.000 dan akan dipasarkan di 6 titik pelaksanaan salat Idulfitri 1 Syawal 1446 H.
Adapun keenam titik pelaksanaan salat Idulfitri 1446 H itu terdiri dari Lapangan Karang, Masjid Al-Huda Jagalan, Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Halaman Situs Watu Gilang, Lapangan Sebosanti Samakan, dan Halaman Balai Desa Singosaren. Sementara itu, Brosur Lebaran edisi 64 juga sudah bisa didapatkan pada malam takbir Idulfitri 1446 H pada Ahad (30/2/2025) di Area Display Pawai Takbir AMM (depan Pasar Kotagede). (Amdysn)