Kuatkan Pengkaderan di Kotagede, PCM Kotagede Kirimkan 3 Delegasi Ikuti Pelatihan Instruktur Daerah

Bagikan

Berbicara mengenai organisasi atau persyarikatan tentu tak akan lepas dari perkaderan. Peran kader sebagai pewaris ideologi dan penggerak organisasi di masa depan, atau di Muhammadiyah lebih sering kita dengar dengan istilah “pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah persyarikatan” menunjukkan betapa pentingnya tugas dan fungsi kader. Kader yang ideal, yang matang secara ideologi serta militan dengan semangat juang yang kuat menjadi modal besar bagi keberlangsungan persyarikatan, melanjutkan astafet kepemimpinan Muhammadiyah di masa yang akan datang. Tentu kader ideal tidak bisa didapatkan secara instan, diperlukan proses panjang dan berjenjang untuk menanamkan ideologi Muhammadiyah, membentuk karakter kader yang tangguh sebagai bekal menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi persyarikatan saat ini maupun nanti. Muhammadiyah sendiri memiliki dua jenjang perkaderan utama, yaitu Baitul Arqom (BA) dan Daarul Arqom (DA), keduanya menjadi wahana formal bagi kader untuk mendapatkan penanaman ideologi dan membentuk karakter kader militan tersebut.

- Advertisement -

Pelaksanaan Baitul Arqom yang baik dan benar sesuai dengan sistem perkaderan Muhammadiyah tentu membutuhkan kehadiran instruktur-instruktur mumpuni, yang bertugas mendampingi dan memfasilitasi peserta saat dilaksanakannya kegiatan tersebut. Hal ini yang melandasi PDM Kota Yogyakarta melalui Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) untuk menyelenggarakan Pelatihan Instruktur Daerah (PID) pada tanggal 9 – 11 Agustus 2024 di Wisma Graha Kinasih Kaliurang. Peserta sejumlah 42 orang terdiri dari perwakilan MPKSDI cabang dan ortom se-kota Yogyakarta. PCM Kotagede diwakili oleh M. Bariyadi (Wakil Ketua PCM Kotagede), Fajar Basuki dan M. Tegar (MPKSDI PCM Kotagede). Selama tiga hari tersebut, peserta diberikan berbagai pembekalan mengenai tata Kelola pelaksanaan Baitul Arqom mulai dari pembuatan proposal hingga mengawal rencana tindak lanjut pasca dilaksanakannya BA. Sebagai narasumber adalah para pimpinan persyarikatan mulai dari tingkat daerah hingga pusat yang memang ahli di bidangnya, seperti Dr. Agus Syamsudin dengan materi “Menjadi Instruktur Handal”, kemudian materi “Administrasi Pelatihan” oleh Dedi Rustandi,S.Pd., “Manajemen Pelatihan BA” oleh Jenal Nurfalah,M.S.I., “Manajemen Imam Training” oleh Dr. Abdul Hopid,M.Ag., “Manajemen Kelas” oleh Dr. Danuri, “Strategi Perkaderan KH. Ahmad Dahlan” oleh Andi Putra Wijaya,S.E.I.,M.S.I, “Implementasi Sistem Perkaderan Muhammadiyah” oleh Irfan Islami,M.M., “Arah Gerak Perkaderan di Kota Yogyakarta” pleh Drs. Akhid W.R, “Evaluasi Pelatihan dan RTL” oleh Beni Setiawan,M.S.I.,M.I.Kom serta pelatihan pelaksanaan Outbound dan pembiasaan sholat lail berjamaah oleh Tim Instruktur PID MPKSDI. Peserta pelatihan juga diberi kesempatan simulasi untuk mempraktekan secara langsung materi yang telah diapatkan, dengan masing-masing peserta berperan menjadi salahsatu tim penyelenggara BA, yaitu berperan sebagai Master of training (MoT), Sekretaris MoT, Imam of Training (IoT), instruktur Outbound, pendamping kajian ayat dan narasumber. Diharapkan dari simulsai tersebut, peserta pelatihan mendapatkan gambaran yang lebih nyata dalam menyelenggarakan BA secara menyeluruh. Pada sesi penutupan kegiatan pelatihan, M. Tegar selaku perwakilan dari MPKSDI PCM Kotagede terpilih sebagai peserta terbaik ke-2 dan mendapatkan bingkisan yang diserahkan langsung oleh Ketua MPKSDI PDM Kota Yogyakarta.
(m.tgr)

Baca Juga :   Refleksikan Hikmah Puasa, Menyongsong Pengajian Kotagede CERIA
Artikel Lainnya
1 of 31

Bagikan

Leave a Reply