Muhammadiyah DIY Gaspol Transformasi Pendidikan Unggul Berkemajuan

Bagikan

YOGYAKARTA – Upaya mempercepat transformasi pendidikan, Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY menggelar School Leaders Conference 2025, Sabtu (29/11) di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

- Advertisement -

Kegiatan ini diikuti ratusan peserta jenjang SMP/MTs Muhammadiyah se-DIY, yaitu kepala sekolah, guru matematika, dan guru bahasa Inggris.

Mengusung tema Transforming Education to Prepare Students Invent the Future, peserta diharapkan menjadi penggerak transformasi berkelanjutan di sekolah/madrasah masing-masing, terutama melahirkan inovasi pembelajaran.

Artikel Lainnya
1 of 73

Berkolaborasi dengan Marshall Cavendish Education (MCE), Singapura, program ini memberikan akses langsung bagi para pendidik untuk menghasilkan praktik pembelajaran, khususnya integrasi teknologi kecerdasan buatan dan koding.

Selama kegiatan berlangsung, peserta diperkenalkan konsep bilingual education dan thinking classroom. Rangkaian acara meliputi plenary session bersama Mrs. Ruhie Jamshaid, Dr. Philips Nicolas Gunawidjaja dan Dr. Dicky Susanto, serta pemaparan perkembangan terbaru praktik pembelajaran MCE.

Ketua Majelis Dikdasmen-PNF PWM DIY, Achmad Muhamad menyebut, pentingnya percepatan adaptasi sekolah terhadap dinamika global, terutama perkembangan teknologi. Singapura menjadi contoh negara yang telah lebih dulu menerapkan kecerdasan buatan dan coding dalam kurikulum sejak 14 tahun lalu.

“Tantangan pendidikan hari ini jauh lebih berat dibanding 10 atau 15 tahun lalu. Di saat negara lain sudah jauh melangkah, tentu kita tidak boleh berdiam diri dan melihat,” ungkapnya.

Achmad berharap, konferensi ini menjadi langkah strategis mewujudkan sekolah/madrasah Muhammadiyah DIY unggul berkemajuan. Para peserta bisa menjadi penggerak transformasi keberlanjutan di sekolah masing-masing.

Baca Juga :   Program GACA, Wujud Kepedulian 'Aisyiyah Terhadap Anak

“Jangan sampai, gagasan besar dari kegiatan ini menguap begitu saja. Mari bersama merawat semangat, memperluas cara pandang dan bergerak mewujudkan sekolah/madrasah Muhamamdiyah DIY yang unggul berkemajuan,” pesannya.

Sementara itu, Tri Turturi Farah Meswari selaku Business Development Director Southeast Asia menjelaskan, Singapura telah mapan dalam mengintegrasikan teknologi dan penguatan metode pembelajaran.

Karena itu, lanjut Tri Turturi, saat pandemi Covid-19 tidak mengganggu kelangsungan pembelajaran di Singapura. Bahkan, ketika banyak negara mengalami learning loss, skor PISA tahun 2022 juga meningkat, mulai dari bidang matematika, sains dan literasi.

“Semoga kegiatan kali ini bisa menginspirasi dan membantu mewujudkan transformasi pendidikan Muhammadiyah DIY dalam mengembangkan model pembelajaran lebih komprehensif,” pungkasnya. (guf)


Bagikan

Leave a Reply