Pengajian ‘Aisyiyah Ranting Alun-Alun Selatan bersama Anak Yatim dan Anak Asuh

Bagikan

- Advertisement -

Kotagede – Setiap anak dilahirkan dari kedua orangtua yang menyayanginya dengan sepenuh hatinya. Namun, ada beberapa diantara anak yang tidak mendapatkan kasih sayang selayaknya anak yang lainnya. Hal ini mungkin dikarenakan ketiadaan orangtuanya ataupun keterbatasan fisik dan kepemahaman orangtua anak tersebut. Ataupun anak yang ditinggal orangtua karena meninggal dunia. Sehingga mereka disebut menjadi anak yatim.
Keutamaan kita sebagai muslim yang mencintai anak yatim diantaranya yaitu :

  1. Berpeluang Masuk Surga Bersama Rasulullah.
    Saya dan orang yang mencintai anak yatim, seperti ini disurga. Beliau mengisyaratkan jari tengah dan jari telunjuknya.” (HR. Muslim). Dari makna hadist tersebut, mencintai anak yatim menjadi salah satu pintu agar kita sebagai seorang muslim dimudahkan untuk mengharap surganya Allah. Hadist ini menegaskan siapapun orangnya yang beriman dan selalu menolong dan berbuat baik kepada orang lain maka Allah akan menolong dan memberikan kebaikan juga bagi orang tersebut. Sehingga apapun yang kita berikan kepada orang lain hakikatnya juga untuk diri kita sendiri.
  2. Mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
    Rasul bersabda, “Allah akan menolong hambanya, selama hambanya menolong saudaranya.” (HR. Baihaqi)
  3. Sebagai Investasi di akhirat.
    Jika selama ini kita sebagai seorang muslim, hanya mengenal investasi dunia saja. Maka, dengan kita menyayangi anak yatim. Sejatinya kita sedang menanam kebaikan dan berinvestasi untuk akhirat. Karena apapun yang kita berikan terhadap anak yatim akan kembali kepada kiri kita sendiri.
Artikel Lainnya
1 of 15

Rasullullah bersabda, “Jika anak Adam meninggal maka terputuslah amal kebaikannya, kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan Anak yang Sholeh.”
(HR. Muslim)

Tausiyah mengenai “Keutamaan Mencintai Anak Yatim” itu disampaikan oleh Ustaz Untung Supramono, S.Ag. dalam pengajian pada Senin, 16 September 2024, bertepatan dengan 12 Rabiulawwal 1446H. Momen tersebut adalah saat Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Alun-Alun Selatan (Makesos PRA AAS) mengadakan pertemuan bersama anak asuh dan orangtua/walinya. Pengajian ini rutin diadakan 2 bulan sekali. MC yang ditunjuk adalah salah satu anak yatim/anak asuh. Jumlah anak asuh yang disantuni PRA AAS ada 7 anak yatim/piatu dan 13 anak asuh (keluarga kurang mampu), rentang usianya 7-12 tahun (kelas 1-6 SD). Wilayah ranting AAS meliputi RW 9 (Alun-alun dan Cokroyudan) dan RW 10 (Ledok dan Dalem). Pengajian diadakan di Masjid Baitul Hidayat, Dalem.

Setelah tausiyah, dilaksanakan pembagian santunan untuk tiap anak asuh. Santunan yang diberikan berupa uang tunai. Harapannya, santunan ini dapat memberikan kebahagiaan bagi anak-anak serta meringankan beban orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Dana santunan diperoleh dari para donatur di lingkungan Ranting Alun-Alun Selatan yang memberikan donasi rutin setiap bulan. Semoga anak-anak di lingkungan Ranting AAS dapat tumbuh menjadi hamba-hamba yang salih dan semoga para donatur dikaruniai keberkahan serta ketentraman hati.


Bagikan

Leave a Reply