Pengukuhan PRM-PRA AAS: Sinergikan Kemajuan Teknologi Digital dalam Kemajuan Berdakwah

Bagikan

Kotagede, pcmkotagede.com – Formasi lengkap Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Alun-Alun Selatan Kotagede (PRM-PRA AAS) periode 2022-2027 hasil musyawarah ranting 15 Oktober 2023 yang lalu resmi dikukuhkan pada Senin malam (27/11). Dalam agenda pengukuhan tersebut, sebanyak 32 orang pengurus PRM AAS dan 52 orang pengurus PRA AAS secara legal menjadi Pimpinan Ranting Muhammadiyah-Aisyiyah Alun-Alun Selatan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

- Advertisement -

Bertempat di Gedung Dakwah Alun-Alun Selatan, Kotagede, Yogyakarta. Surat keputusan pengukuhan anggota struktur PRM-PRA AAS dibacakan oleh masing-masing perwakilan PCM dan PCA Kotagede, adalah Hendro Listiyanta dan Noor Rohminati. Dalam prosesinya, perwakilan PCM dan PCA Kotagede secara bergantian mengukuhkan anggota struktur PRM-PRA AAS, dimulai dengan pengukuhan struktur anggota PRM AAS dilanjutkan dengan pengukuhan PRA AAS.

Dalam agenda pengukuhan tersebut, turut hadir Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kotagede, Muhammad Hatta beserta jajaran, perwakilan PCA Kotagede dan warga ranting Alun-Alun Selatan Kotagede yang dalam hal ini merangkap sebagai saksi atas “pembacaan janji visi dan misi” Pimpinan Ranting Muhammadiyah-Aisyiyah Alun-Alun Selatan periode 2022-2027.

Artikel Lainnya
1 of 11
pelantikan prm pra alun alun selatan kotagede
Anggota Pimpinan Ranting Aisyiyah Alun-Alun Selatan Kotagede yang baru dilantik, Senin (27/11)

Dalam sambutannya, Subroto mengungkapkan, “Mohon dukungan, doa restu dan kerjasamanya, Kami (PRM-PRA) agar selalu bersinergi untuk memajukan jamaah kita, baik Muhammadiyah dan Aisyiyah. Tantangan ke depan semakin berat, berbagai macam kemajuan teknologi digital sejatinya dapat kita gunakan untuk kemaslahatan, misal dengan kehadiran kecerdasan buatan (AI). Kalau kita bisa memanfaatkan, maka ini bisa menjadi sarana dakwah di ranting kita”.

Baca Juga :   Kunjungan Silaturahmi PCM Kotagede ke PRM Gedongkuning

Menyitir sebuah ayat dalam Q.S. al-‘Ankabut, Subroto semakin yakin bahwa para pengurus PRM –PRA AAS termasuk golongan muhsinīn karena asas keyakinannya dalam berislam dan bermuhammadiyah; bahwa organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah akan selalu berbuat baik sehingga dalam amalnya Allah akan menunjukan dan memberikan berkah-Nya. “Meskipun dalam pelaksanaan pengukuhan dipenuhi kekurangan, namun tidak mengurangi makna dari pengukuhan pada malam hari ini,” tutur Subroto mengakhiri sambutannya.

“Kami (PCM-PCA Kotagede) menyampaikan selamat kepada PRM-PRA AAS. Nama AAS ini berbeda dengan nama PRM yang lain. Kalau AAU, itu anggapannya pimpinan ranting angkatan udara, lantas AAS angkatan sungai” seloroh Muhammad Hatta. Muhammad Hatta dalam kesempatan ini kembali mengingatkan bahwa inti pergerakan Muhammadiyah adalah amal makruf dan nahi mungkar. Dalam bertugas, Muhammad Hatta menegaskan penggunaan sebutan “Pimpinan” pada seluruh elemen di PRM-PRA, “Kita semua adalah pimpinan, merujuk pada hadis Nabi, ‘kullukum rā’in wa kullukum masūlun ‘an ro’iyyatihi’- bahasa lainnya ‘setiap pimpinan akan dimintai pertanggungjawabannya di akhir kelak’”.

Di tengah sambutannya, Muhammad Hatta menyampaikan sedikit program PCM Kotagede: Pertama, program regenerasi imam masjid dan musala. PCM berharap, masing-masing masjid dan musala akan lahir para imam dengan bacaan yang bagus, bagus makhārijul hurufnya dan irama murattalnya. “Kita sangat berharap, bahwasannya Kotagede itu mudah mencari imam dan khatib dari dalam Kotagede itu sendiri, jadi tidak perlu impor dan syukur bila bisa diekspor,” harap Muhammad Hatta. Kedua, program tradisi simak-menyimak bacaan Al-Quran. Dengan hadirnya PPTQM Ibnu Juraimi di ranting AAS, fasilitas dan wadah pengembangan baca Al-Quran dapat dijangkau dengan mudah oleh segenap warga dan pimpinan PRM-PRA AAS.

Dari hal ekonomi dan perwakafan, Muhammad Hatta turut menyampaikan usulnya, “Silahkan melakukan kreasi-kreasi (ekonomi) dalam rangka membuat anggota-anggota ranting kita mempunyai penghasilannya, begitu pula dengan PRM dan PRA nya. Begitu pula dengan keadaan tanah wakaf, silahkan dimanfaatkan”. “Ranting itu benar-benar penting, bak ranting pada pepohonan, tanpanya bisa jadi buah tidak akan keluar (tidak berbuah). Maka dari itu, ranting ini penting, meskipun ranting itu menjadi ujung ‘tombak’ dan terkadang menjadi ujung ‘tombok’. Tapi tidak apa-apa, diniati dengan bismillah-ibadah mudah-mudahan tombok kita itu menjadi sedekah kita. Sehingga dengan demikian kita berorganisasi ini benar-benar bermanfaat fi al-dunya wa al-akhirat,” pungkas Muhammad Hatta.

Baca Juga :   Raker PRA Basen Kotagede, Momentum Perencanaan Program Oraginasai

Seusai pengukuhan, segenap pengurus PRM-PRA AAS periode 2022-2027 melakukan sesi foto bersama. Adapun sesi foto bersama tersebut menandai resmi berakhirnya runtutan agenda Pengukuhan Pimpinan Ranting Muhammadiyah-Aisyiyah Alun-Alun Selatan.

Reporter dan Penyunting: Ahmad Amiruddin Priyatmaja, S.Ag
Sumber: Rahman Widiatmoko, A.Md


Bagikan

Leave a Reply