Program Jual Hewan Kurban, PHQ Jadi Sarana Dakwah, Silaturahmi, dan Wirausaha

Bagikan

Kotagede – Program Pengadaan Hewan Qurban (PHQ) yang digagas oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kregan, Kotagede, Yogyakarta, secara konsisten menunjukkan perkembangan positif. Sejak didirikan, seluruh keuntungan hasil PHQ sebagai bagian Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) didistribusikan untuk mendukung kegiatan dakwah dan sosial. Tujuan itu sesuai dengan tagline “Dari Umat untuk Umat”.

- Advertisement -

H. Choirul Huda, Ketua PRM Prenggan, Kotagede, memahami bahwa kepengurusan yang solid dan pendanaan sangat penting untuk keberlangsungan organisasi. Sehingga, pendirian PHQ ini menjadi jembatan untuk mempererat tali silaturahmi antar pengurus serta jemaah PRM Prenggan, termasuk Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA), Prenggan.

Dalam pelaksanaanya, PHQ dikelola oleh tim gabungan pengurus PRM dan PRA. Seluruh panitia bekerja secara sukarela tanpa honor, gaji, atau tunjangan. SDM berasal dari jamaah lokal dan internal Muhammadiyah.

Artikel Lainnya
1 of 59

“Pendirian PHQ ini tidak lain untuk ajang silaturahmi, baik pengurus di PRM, PRA, dan jemaah. Kami melibatkan para kader dan jemaah. Karena kami hanya sebagai mediator dan fasilitator,” ungkapnya.

Melatih Jiwa Kewirausahaan

Seiring pengalaman setiap tahunnya, kehadiran PHQ telah memberikan banyak manfaat. Tidak hanya terjalinnya silaturahmi yang makin solid, tetapi juga melatih jiwa berwirausaha.

“Selain mempererat hubungan antar pengurus, panitian dan jemaah, PHQ menjadi mendidik jiwa wirausaha. Bagaimana kemandirian sebuah organisasi harus realistis, sebab organisasi tidak bisa berjalan tanpa didukung pendanaan,” terangnya.

Baca Juga :   Pelantikan Ketua IPM SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta Periode 2024/2025

Oleh karenanya, lanjut Choirul Huda, PRM Prenggan mendirikan amal usaha yang dinamakan PHQ ini 100 persen mutlak keuntungan untuk kelancaran dakwah Persyarikatan

Pembagian Keuntungan untuk Berbagai Program

Tidak dipungkiri, pengelolaan PHQ tentu memerlukan modal yang tidak sedikit. Dalam pengelolaan dana modal PHQ, PRM Prenggan bekerjasama dengan Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Kotagede.

Setelah dipotong beban operasional, keuntungan yang diperoleh dari usaha pengadaan hewan kurban ini didistribusikan untuk berbagai program sosial dan dakwah.

Choirul Huda menjelaskan bahwa keuntungan itu di breakdown seperti pembagian zakat dalam persentase. Mulai dari santunan, khitanan massal, beasiswa, dan sebagian lagi kembali ke Persyarikatan.

“Komitmen ini betul-betul kami bangun bersama-sama dengan lillahi ta’ala, betul-betul murni. Seluruh panitia dan pengurus yang ada di PRM maupun Aisyiyah bekerja tanpa ada yang diberikan jasa atau gaji bahkan honor sekalipun,” tegasnya. (guf)


Bagikan

Leave a Reply