Tangani Stunting, Lazismu Kotagede Gandeng Puskesmas Dan BKKBN DIY

Bagikan

Kotagede, pcmkotagede.com – Persoalan stunting masih menjadi masalah pelik yang belum teratasi sampai sekarang. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai permasalahan ini, Lazismu Kotagede berkolaborasi bersama Puskesmas dan BKKBN DIY memberikan edukasi dini terhadap perwakilan ibu muda, Jum’at (20/10/2023) di Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kotagede.

- Advertisement -

Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan Lazismu Kotagede Arsyad, Penyuluh Keluarga Berencana Agustina Anggorowati (Nara), perwakilan dari Puskesmas Kotagede Dewi Kusuma.

Kegiatan tersebut sebagai bentuk pengamalan dari enam pilar Lazismu. Yakni pilar di sektor pendidikan, kesehatan, dakwah, sosial kemanusiaan, ekonomi, lingkungan, dan dakwah. Kali ini, Lazismu Kotagede mencoba mengejawantahkan pilar kesehatan. Bentuk pelaksanaannya dengan mengedukasi seraya memberikan pembagian paket sembako kepada 10 perwakilan ibu muda (tiap keluarga) dan gizi seimbang. Hal ini berorientasi mewujudkan kesejahteraan keluarga.

Artikel Lainnya
1 of 4

“Kemampuan kami baru menjangkau 10 keluarga, bersumber dari zakat, infak dan sedekah. Kami berharap peningkatan kualitas dan kuantitas dermawan dan donatur di Kotagede sehingga kebermanfaatan ini dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” harap Arsyad.

Selain itu, Nara menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan kontribusi Lazismu Kotagede dalam pencegahan stunting di wilayahnya. Pada saat bersamaan, dirinya membongkar salah satu ciri stunting yang mudah dikenali adalah pendek. Kendati demikian, tidak semua yang pendek itu stunting. Hal ini karena yang berhak memutuskan adalah dokter spesialis anak dengan segenap tes yang harus dijalani.

Baca Juga :   Bantu Wilayah Kekeringan, Lazismu Kotagede Droping Air Bersih di Gunungkidul

“Tolong perhatikan putra-putrinya, gizi tidaklah harus mahal. Melainkan lebih perhatikanlah pada cara pemberian gizi-nutrisi. Dan konsentrasilah pada saat pemberian makan ke anak. Anak-anak adalah harta paling berharga, jangan disambi mengurusi yang lain. Fokus beri makan untuk anaknya! Karena untuk menjadi ibu yang baik, harus melalui proses yang baik pula,” pungkasnya.

Dalam sesi materi, Dewi menjelaskan secara terperinci soal kandungan gizi seimbang yang harus dipenuhi para ibu muda kepada anak-anaknya. Yakni mulai dari cara meracik bahan-bahan, menentukan kadar porsi seimbang hingga edukasi pentingnya ASI bagi balita. Maka, sudah menjadi perhatian besar para ibu muda milenial untuk mencegah dan memutus mata-rantai stunting di Kotagede selepas mengetahui akar problemanya. 

“Bila dulu kita mengenal istilah ‘4 Sehat & 5 Sempurna’ maka, saat ini kita sudah berubah haluan menjadi ‘Gizi Seimbang’. Mengapa demikian? Karena yang demikian lebih dapat diperkirakan dan terukur. Konsumsi makanan itu tergantung daya terima (kemampuan) dan kemauan anaknya. Agar menarik, bunda diminta membuat makanan yang menarik, misal dengan penggunaan variasi warna dan bentuk makanan,” jelasnya. (Amirudin)


Bagikan

Leave a Reply